Sunday, March 7, 2010

Dunia oh Duniawi...

"Ya Allah, ku memohon.. jangan lah kesenangan dunia menghalang aku untuk meraih cintaMu, letaklah dunia ini di tanganku bukan di dalam hatiku..selamatkanlah aku dari cintakan dunia yang tercela".. amin..


Zaid bin Arqam berkata, “kami pernah bersama Abu Bakar as-Siddiq RA, kemudian dia meminta minuman, maka di bawakan kepadanya air dan madu. Ketika minuman itu sampai ke mulutnya, ia menangis sehingga para sahabat ikut menangis. Para sahabatnya berhenti menangis. Abu bakar ra kembali dan menangis sehingga para sahabatnya mengira bahawa mereka tidak mampu menanyakannya.

Kemudian Zaid bin Arqam berkata, “kemudian Abu Bakar mengelap matanya dan para sabahat berkata, “Wahai khalifah Rasulullah, apa gerangan yang menyebabkan engkau menangis?” Abu Bakar menjawab, “Pernah aku bersama Rasulullah, kemudian aku melihat baginda menolak sesuatu dari dirinya, padahal aku tidak melihat seseorang pun bersama baginda. Maka aku bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah sesuatu yang engkau tolak dari dirimu?” Rasulullah SAW menjawab, “Dunia telah menjelma dalam bentuknya kepadaku. Maka aku berkata kepadanya, ‘jauhlah engkau! Kemudian dunia itu pergi, lalu kembali lagi kepadaku dan berkata, ‘sesungguhnya jika engkau dapat menyelamatkan diri dariku, nescaya orang-orang sesudahmu tidak dapat menyelamatkan diri mereka dariku.’ (Diriwayatkan oleh al-Bazzar dan al-Hakim).

[hud: 15-16]

“Barangsiapa yang menghendaki kehidupan dunia dan perhiasannya, niscaya kami berikan kepada mereka balasan pekerjaan mereka di dunia dengan Sempurna dan mereka di dunia itu tidak akan dirugikan. Itulah orang-orang yang tidak memperoleh di akhirat, kecuali neraka dan lenyaplah di akhirat itu apa yang Telah mereka usahakan di dunia dan sia-sialah apa yang Telah mereka kerjakan”

[al-Isra’:18]

“Barangsiapa menghendaki kehidupan sekarang (duniawi), Maka kami segerakan baginya di dunia itu apa yang kami kehendaki bagi orang yang kami kehendaki dan kami tentukan baginya neraka jahannam; ia akan memasukinya dalam keadaan tercela dan terusir”

[al-Ahqaf: 20]

“Dan (Ingatlah) hari (ketika) orang-orang kafir dihadapkan ke neraka (kepada mereka dikatakan): "Kamu Telah menghabiskan rezkimu yang baik dalam kehidupan duniawimu (saja) dan kamu Telah bersenang-senang dengannya; Maka pada hari Ini kamu dibalasi dengan azab yang menghinakan Karena kamu Telah menyombongkan diri di muka bumi tanpa hak dan Karena kamu Telah fasik".

Siapa yang menghimpun pada dirinya enam sifat maka ia tidak di biarkan satu pun tuntutan untuk syurga dan tidak pula lari dari neraka:

1. Siapa yang mengenal Allah lalu mentaatinya
2. Siapa yang mengenal syaitan lalu menderhakainya
3. Siapa yang mengenal kebenaran lalu mengikutinya
4. Siapa yang mengenal kebatilan lalu menolaknya
5. Siapa yang mengenal dunia lalu menolaknya
6. Siapa yang mengenal akhirat lalu mencarinya

{saidina Ali RA}

Begitulah diantara ribuan hadis, ayat quran dan kata-kata sahabat yang mengingatkan kita tentang tercelanya dunia. Ayat-ayat tu semua dah familiar dengan kita. Mungkin ada segelintir yang menghafaz. Namun, sejauh manakah kita menghayati dan mentadabbur ayat-ayat tersebut dalam kehidupan kita sehari-harian.

Tahu tidak semestinya faham dan faham pula bukanlah jaminan untuk kita dapat mempraktikkan ilmu tersebut. Ilmu itu lebih mudah di sebut di mulut tapi payah untuk di laksanakan pada setiap perlakuan kita.

Buktinya,. Hingga sekarang hati kita masih terpaut dengan dunia. Pantang Nampak hiasan yang cantik, mesti akan ada keinginan untuk memiliki. Bila Nampak orang lebih dari kita, hati dah mula memberontak cemburu. Berbahagialah andai hati kalian tidak begitu. Berbahagialah hati yang sentiasa di tarbiyah dengan kalimah-kalimah Allah. Jauh dari celaan dunia.

Sesungguhnya pemburu dunia hanya akan mendapat kepenatan kerana yang diburunya adalah nafsu yang tidak akan pernah puas dengan apa yang di dapatinya. Betapa berkaratnya hati kita jika masih ada rasa ingin memburu kekayaan, wanita, usaha yang haram, permainan, perhiasan, kedudukan dan setiap hal yang di anggap lazat atau membanggakan.

Cintakan dunia, perasaan tenteram kepadanya dan melupakan akhirat akan mengakibatkan pelakunya di sumbat ke dalam api neraka. Bayangkan keadaan ummat manusia apabila perhatian dan fokusnya hanyalah pada dunia. Pada saat itu, tidak ada realisasi kebenaran, tidak ada penegakkan keadilan, tidak ada perhatian kepada ibadah. Ibadat di jadikan adat dan adat pula di agungkan melebihi ibadat. Tiada sedikit izzah (kebanggaan) apabila memperkenalkan diri sebagai seorang islam. Jati diri goyah, tiada pendirian teguh pada asal wujudnya di muka bumi. Nauzubillah.

Hakikat dunia

Allah telah menciptakan bumi sebelum kewujudan adam lagi. Buktinya,.

“Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." [2:30]

Allah berkata kepada malaikat bahawa Dia akan menciptakan khalifah atas muka bumi. Ini bermaksud bumi di ciptakan dahulu sebelum adam. Adam dan keturunannya di angkat menjadi khalifah. Dan segala macam yang ada di bumi adalah untuk kesenangan manusia dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah. Sebagai contoh,. Allah ciptakan makanan supaya dapat memberikan kita tenaga untuk solat. Tanpa makanan dan minuman kita akan mati kelaparan. Begitu lah tanda kekuasaan dan kebijaksanaan Allah bagi mereka yang hendak berfikir.

Bumi adalah hamparan terbentang yang di sajikan khas untuk manusia. Menjadi tempat tinggal dan menetap. Apa yang ada diatasnya adalah untuk keperluan manusia seperti pakaian, gas dan makanan. Namun bersamanya, Allah mengingatkan bahawa.;

“Sesungguhnya kami Telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang terbaik perbuatannya” [al-kahfi:7]

Pelbagai nikmat yang Allah hidangkan bukanlah percuma semata melainkan ada hak yang perlu ditunaikan terhadap segala macam nikmat tersebut. Hakikat dunia yang di jelaskan Allah menerusi surah Ali-Imran ayat 14 yang berbunyi;

“Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga)”

1. Wanita dan anak-anak
Manusia memerlukan manusia (wanita dan anak-anak) untuk bersenang-senang atau untuk di miliki hatinya dengan menanamkan rasa hornat dan penghargaan yang di ungkapkan dengan kedudukan kerana makna kedudukan adalah memiliki hati manusia.

2. Emas dan perak

3. Binatang-binatang ternak dan sawah ladang

Dunia dapat membuatkan manusia lupa akan diri mereka dan tempat kembalinya mereka (akhirat) kerana mereka memiliki dua bentuk hubungan iaitu:

Pertama;

Hubungan dengan hati iaitu cinta. Kecintaan yang melampau terhadap dunia akan menjadikan manusia sibuk dengannya. Menjadi hamba kepada dunia. Sampaikan ada yang mabuk bercinta dan sentiasa terikat dengannya seperti sombong, dengki, riya’,buruk sangka, gila sanjungan dan macam-macam lagi masalah hati.

Kedua,

Hubungan dengan badan. Iaitu kesibukkan dalam mengendalikan dunia untuk kepentingan diri sendiri.

Hanya manusia yang ingat akan kedudukan dirinya sebagai hamba dan khalifah, mengenal tuhannya, dan mengetahui pula hikmah penciptaannya di atas bumi ini sahaja yang dapat mengendalikan isi bumi yang di berikan Allah kejalan menuju tuhannya. Waallahua'lam.

Jadi, sebagai kesimpulan. Suka ana untuk mengajak sahabat-sahabat untuk bersama mentadabbur ayat 179 surah Al-A’raf. Allah berfirman:

“Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai”.

Moga-moga kita di jauhkan daripada tergolong dikalangan mereka yang lalai. InsyaAllah.
Bantulah kami ya Allah dalam mencari redhaMu.. amin..

Wednesday, March 3, 2010

Heart of Gratitude!!!

A blind boy sat on the steps of a building with a hat by hiss feet. He held up a sign which said:
" I am blind, please help." There were only a few coins in the hat.


A man was walking by. He took a few coins from his pocket and dropped them into the hat. He then took the sign, turned it around, and wrote some words. He put the sign back that everyone who walked by would see the new words.

Soon the hat began to fill up. A lot more people were giving money to the blind boy. That afternoon the man who had changed the sign came to see how things were. The boy recognized his footsteps and asked, " were you the one who changed my sign this morning? What did you write?"

The man said, "I only wrote the truth. I said what you said but in a different way."


I wrote: "Today is a beautiful day but I cannot see it."

Both signs told people that the boy was blind. But the first sign simply said the boy was blind. The second sign told people that they were so lucky that they were not blind. Should we be surprised that the second sign was more effective?

Moral of the story:
Be thankful for what you have.. Be creative. Be innovative. Think differently and positively.

When life gives you a 100 reasons to cry, show life that you have 1000 reasons to smile Face your past without regret. Handle your present with confidence. Prepare for the future without fear. Keep the faith and drop the fear.

The most beautiful thing is to see a person smiling...

and even more beautiful is, knowing that you are the reason behind it!!!

Enjoy your day with a heart of gratitude.

Tuesday, March 2, 2010

Satu petang nan indah..

sekadar hiasan,.
ni kat Kg. Binturu Laut.
SubhannaAllah.. sangat cantik

Petang itu,ana berpeluang bersiar-siar di tepi pantai Teluk Likas,.kawasan rekreasi yang baru di bangunkan DBKK dua tahun lepas. Baru bagi ana je kot, coz baru dapat pegi. Lebih kurang 5 minit dari UMS. Kat sana, pelbagai ragam manusia dapat di perhatikan. Ada yang berkelah dengan family, ada yang meraikan ulang tahun, ada yang bermain layang-layang dan tak kurang ada yang sedang khusyuk bermesraan tanpa menghiraukn keadaan sekeliling. Penat berjalan lalu ana mengambil keputusan untuk duduk menikmati angin petang yang menyegarkan.. Tidak ana hiraukan orang-orang itu lagi.

Tenang.. Serasa terbang segala apa yang terbeban di otak..

Dari jauh ana perhatikan seorang kanak-kanak yang ana kira baru nak pandai berjalan.. bertatih jatuh.. Comel,. Mulalah naluri keibuan menerjah fikiran. Ana tersenyum sendiri. Dia berjalan dengan gembira, tidak menghiraukan ibubapanya, tiada masalah yang menyelubungi hidupnya.. Mestilah.. Baby kan.. Tiada lagi tanggungjawab yang perlu di pikul..

Senyum lagi.

Ana tumpang bahagia melihat keletahnya.. Dunia kanak-kanak.. Hanya pandai puaskan hati sendiri.. bisik ana sendiri. Teringt ana pada kata-kata sayyid qutb dalam muqaddimah fil zilal,

“Perenggan 4 --> Aku telah hidup di bawah bayangan Al Quran dan di sana aku melihat jahiliyah berkecamuk di muka bumi ini dan aku melihat minat dan cita2 penduduk2 dunia ini amat kecil dan kerdil, aku melihat pemuja2 jahiliyah itu berbangga2 dengan ilmu pengetahuan yang ada pada mereka, iaitu ilmu pengetahuan kanak-kanak, kefahaman dan pemikiran kanak-kanak, minat dan cita2 kanak2 sama spt pandangan seorang tua kepada mainan kanak2, percubaan kanak2 dan keteloran lidah kanak2. Aku merasa kaget dan hairan mengapa manusia jadi begini, mengapa mereka jatuh ke dalam lumpur yang kotor dan penuh penyakit ini? Mengapa mereka tidak mendengar seruan Allah Yang Maha Tinggi dan Maha Besar, iaitu seruan yang dapat meluhur, memberkati dan membersihkan usia seseorang?”
Kat perenggan ni, sayyid Qutb mengumpamakan manusia sekarang sama pemikirannya macam kanak-kanak. Lihat sahaja kanak-kanak tadi, suka main sendiri, tak hiraukan mak ayah dia, nak puaskan hati sendiri, tak fikir pun yang di hadapan dia ada ombak yang ganas, tak reti nak bezakan yang mana baik mana buruk. Tak pe lah dia masih budak kan. Jadi kita sebenarnya pun cenderung kepada pemikiran budak-budak. Nak kejar harta, nak hidup selesa, berebut pangkat dan berlumba mengejar kemewahan. Sanggup menindas semata-mata nak dapatkan kepuasan sendiri.

Bila kita dah besar panjang ni, sepatutnya kita dah tahu bezakan yang mana intan yang mana kaca. Kita patutnya tahu yang kita sekarang ni dah tak perlukan mainan lagi. Mainan tu da macam tak da apa pun. Kita perlu kaya, kita perlu ada kedudukan tapi itu tidak bermakna kita perlu menghambakan diri pada harta dan kedudukan tu. Jom imbau balik kisah sahabat,. Abu bakar, Abdul rahman, Mus’ab dan lain-lain, mereka kaya tapi bagaimana mereka boleh zuhud? Sanggup korbankan kekayaan mereka untuk jihad? Ini kerana mereka tahu segala harta mereka umpama barangan mainan. Yang mereka akan tinggalkan. Allah kan da ingatkan kita melalui surah An-Ankabut ayat 64..



Firman Allah:

Dan (ingatlah bahawa) kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah ibarat hiburan dan permainan; dan sesungguhnya negeri akhirat itu ialah kehidupan yang sebenar-benarnya; kalaulah mereka mengetahui. (Al Ankabut 29:64)

Jadi, adakah kita perlu hanya duduk kat masjid bertafakur?? Perlu lupakan dunia? Tak perlu belajar bersungguh-sungguh?

Tak.. tidak sama sekali,. Kalu tayar kereta pancit, kita perlukan tayar spare, skru dan spanar kan? Macam tu jugaklah dengan dunia. Dunia ini ibarat tools kita untuk kaut segala saham. Kita perlu kaya untuk infakkan di jalan dakwah,. Kita perlu ada kedudukan sebagai wadah pembentukkan ummah akan datang. Tamaklah kita dalam mengumpul ‘saham’ akhirat. Supaya kita tidak muflis disana. Wallahua’lam.



Firman Allah:
Siapakah orangnya yang mahu memberikan pinjaman kepada Allah, sebagai pinjaman yang baik (ikhlas) supaya Allah melipat-gandakan balasannya? Dan (selain itu) ia akan beroleh pahala yang besar! ( Al Hadid 57:11)